22 Mei 2009

tentang OSI

| 22 Mei 2009

1.) Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).


Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut
Lapisan ke- Nama lapisan Keterangan
7 Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

6 Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

5 Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4 Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3 Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

2 Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1 Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.


2.) Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Klasifikasi Berdasarkan skala :
Local Area Network (LAN)
Metropolitant Area Network (MAN)
Wide Area Network (WAN)

Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:

Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
Berdasarkan topologi jaringan : Berdasarkan [topologi jaringan], jaringan komputer dapat dibedakan atas:
Topologi bus
Topologi bintang
Topologi cincin

3.) Ethernet adalah teknologi rangkaian komputer berasas kerangka untuk Rangkaian Kawasan Setempat (LAN). Namanya adalah berasaskan konsep fizikal eter berkilau. Ia mentakrifkan pendawaian dan isyarat untuk lapisan fizikal, dan format kerangka dan protokol untuk kawalan capaian media (MAC)/lapisan pautan data untuk model OSI.
Keseluruhan Ethernet dipiawaikan sebagai IEEE 802.3. Bentuk topologi bintang dan pendawaian pasangan-terpintalnya telah menjadi teknologi LAN yang digunakan secara meluas dari 1990-an hinggalah sekarang, dan telah menggantikan kesemua piawai LAN yang lain seperti Ethernet kabel-sepaksi, Token Ring, FDDI dan ARCNET. Sejak kebelakangan ini, Wi-Fi, LAN wayarles yang dipiawaikan sebagai IEEE 802.11, telah mula menggantikan Ethernet di sesetengah tempat.
Ethernet pada mulanya berasaskan idea komputer boleh berhubung melalui perkongsian kabel sepaksi yang berfungsi sebagai medium penghantaran penyiaran. Cara ini mempunyai beberapa persamaan dengan sistem radio (walaupun ada beberapa perbezaan besar, contohnya adalah lebih senang untuk mengesan perlanggaran dalam sistem penyiaran kabel daripada penyiaran radio). Kabel saluran komunikasi yang dikongsi itu disamakan dengan eter dan dari situlah punca nama 'Ethernet' (jaring eter).
Konsep ini diperkenalkan Xerox pada akhir 1970 dan berasaskan piawaian Open System Interconnection (OSI). 10 tahun kemudian, Xerox, DEC dan Intel bekerjasama menghasilkan piawaian Ethernet dan kemudian diperbaiki pada 1985. Seterusnya Institut Jurutera Elektrik dan Elektronik (IEEE) mengubahsuai versi ini menjadi piawaian sekarang 802.3 CSMA/CD.
Dari konsep awal dan agak mudah ini Ethernet berkembang menjadi teknologi rangkaian kompleks yang kini memacu sebahagian besar rangkaian komputer setempat. Kabel sepaksi kemudiannya digantikan dengan hubungan titik-ke-titik yang disambungkan dengan hab dan/atau suis untuk menurunkan kos pemasangan, meningkatkan kebolehpercayaan, dan membolehkan pengurusan titik-ke-titik dan penyelesaian masalah. StarLAN merupakan langkah pertama dalam evolusi Ethernet daripada bas kabel sepaksi kepada rangkaian pasangan terpintal/terpiuh yang diuruskan hab. Penciptaan pendawaian pasangan-terpintal merupakan kunci kejayaan komersil Ethernet.
Di atas lapisan fizikal, stesen Ethernet berhubung antara satu sama lain dengan menghantar paket data (bingkisan), blok kecil data yang dihantar secara berasingan. Seperti LAN IEEE 802 lain, setiap stesen Ethernet mempunyai satu alamat MAC 48-bit, yang digunakan untuk menyatakan destinasi dan sumber setiap paket. Kat antara muka rangkain (NIC) atau cip biasanya tidak menerima paket yang dialamatkan ke stesen Ethernet lain. Penyesuai (adapter) biasanya telah diprogram alamat yang unik sejagat tetapi ia boleh diatasi sama ada untuk mengelakkan perubahan alamat apabila penyesuai diganti atau untuk menggunakan alamat setempat.
Pada awalnya, Ethernet berfungsi pada kelajuan 10 megabit sesaat. Kini, kelajuan yang biasa dijumpai ialah 100 Mb/s. Kelajuan 1 GB/s telah mula diuji dan telah terdapat rancangan untuk Ethernet 10 gigabit. Pangkalan atau stesen Ethernet boleh berhubung dengan jarak 500 m dan biasanya terdiri daripada komputer, pencetak, pelayan atau penghantar.
Meskipun telah berubah dari bas kabel sepaksi tebal selaju 10 Mbit/s kepada hubungan titik-ke-titik selaju 1 Gbit/s dan seterusnya, kelainan-kelainan itu kelihatan tidak begiru berbeza dari pandangan pengaturcara dan mudah disaling sambungkan menggunakan perkakasan sedia ada. Ini kerana format kerangkanya masih sama, walaupun tatacara capaian rangkaian amat berbeza.
Disebabkan Ethernet kekal ada, harga perkakasan yang semakin menurun dan ruang panel yang diperlukan Ethernet pasangan terpintal semakin kecil, kebanyakan pengilang kini memasukkan fungsi kad Ethernet terus kepada papan induk PC menyebabkan pemasangan kad rangkaian tidak lagi perlu.

4.) IP address adalah sederetan bilangan binary sepanjang 32 bit, yang dipakai untuk mengidentifikasi host pada jaringan. IP address ini diberikan secara unik pada masing-masing komputer/host yang tersambung ke internet. Packet yang membawa data, dimuati IP address dari komputer pengirim data, dan IP address dari komputer yang dituju, kemudian data tersebut dikirim ke jaringan. Packet ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada IP address tersebut, menuju ke komputer yang dituju.
Seluruh host/komputer yang tersambung ke Internet, dibedakan hanya berdasarkan IP address ini, jadi jelaslah bahwa tidak boleh terjadi duplikasi. Sehingga IP address ini dibagikan oleh beberapa organisasi yang memiliki otoritas atas pembagian IP address tersebut, seperti Inter-NIC (Network Information Center). Pada mulanya, address dengan 32 bit ini dianggap cukup untuk dibagikan pada host. Tetapi dengan perkembangan internet yang luar biasa beberapa tahun terakhir ini, muncul kekhawatiran akan habisnya IP address ini, akibat permintaan yang luar biasa.
Selama ini inter-NIC memberi IP address dengan menggunakan konsep kelas. Maksudnya, IP address sepanjang 32 bit ini dibagi menjadi 2, yaitu bagian jaringan dan bagian host, Inter-NIC hanya mengelola bagian jaringan saja. Dengan kata lain pada saat memberi IP address pada sebuah organisasi, Inter-NIC hanya memberi bagian jaringannya saja, sedang sisanya, pemberian IP address pada masing-masing host diserahkan pada organisasi tersebut.
Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ). Administrator jaringan mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya.Konsep kelas ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil.

5.) Address Resolution Protocol disingkat ARP adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address). ARP didefinisikan di dalam RFC 826.
Ketika sebuah aplikasi yang mendukung teknologi protokol jaringan TCP/IP mencoba untuk mengakses sebuah host TCP/IP dengan menggunakan alamat IP, maka alamat IP yang dimiliki oleh host yang dituju harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam MAC Address agar frame-frame data dapat diteruskan ke tujuan dan diletakkan di atas media transmisi (kabel, radio, atau cahaya), setelah diproses terlebih dahulu oleh Network Interface Card (NIC). Hal ini dikarenakan NIC beroperasi dalam lapisan fisik dan lapisan data-link pada tujuh lapis model referensi OSI dan menggunakan alamat fisik daripada menggunakan alamat logis (seperti halnya alamat IP atau nama NetBIOS) untuk melakukan komunikasi data dalam jaringan.
ARP akan melakukan broadcast terhadap sebuah ARP Request Packet yang berisi seolah-olah "Siapa yang memiliki alamat IP www.xxx.yyy.zzz??". Broadcast ini akan melakukan request terhadap MAC address dari komputer yang dituju. Host tujuan kemudian merespons dengan menggunakan ARP Reply Packet yang mengandung alamat MAC yang dimilikinya. Host yang melakukan request selanjutnya menyimpan pemetaan alamat IP ke dalam MAC Address di dalam Local ARP Cache secara sementara, siapa tahu nantinya akan diakses lagi di lain waktu.
Jika memang alamat yang dituju berada di luar jaringan lokal, maka ARP akan mencoba untuk mendapatkan MAC address dari antarmuka router lokal yang menghubungkan jaringan lokal ke luar jaringan (di mana komputer yang dituju berada).




Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fontcolor fffff ayo berkomentar